Hari ke 33 sejak merapi meletup-letup ngambeknya..suasana sudah lumayan membaik;artinya tak ada lagi sesak nafas atau mata yang iritasi akibat abu merapi. hanya saja kondisi rumah masih memprihatinkan karena abu merapi enggan pergi..berkali2 dibersihkan,saat panas,kering dan angin kencang tetappp saja rumah terasa kotor berdebu. yang membuatku sedikit lega,karena kondisi anakku yg berumur 2th sudah semakin pulih dari dampak abu merapi dan dia dengan patuhnya mau menggunakan masker. Tuhan,rupanya Kau sedang menguji kesabaran kami..
Setiap saat matakupun tidak pernah tidak berpaling dari berita-berita di TV,koran,kompas.com yg selalu kuUpdate via BB..,karena jarak puncak merapi ke rumahku 30Km..dan selalu siap dg barang2 penting yang sudah siap dalam tas travelling. boleh dikatakan aku sudah siap apapun yg terjadi.
harus kuakui berita2 yang kubaca, kudengar tak jarang membuatku bergidik ngeri.dengan sejuta teori dan sejarah tentang merapi yang letusannya mampu membuat peradaban mataram kuno terkubur..hahh! bayangkan jk itu terjadi kini! anakku masih kecil Tuhann.. dan yang lebih parah lagi saat melihat infotement SILET @RCTI dg serampangannya berbicara soal letusan merapi yg akan tjd. itu membuat kami warga yogya tambah resah,kocar-kacir. untungnya infotement tersebut di somasi dan tdk boleh tayang lagi. ya itulah gunanya KPI.. tp berita itu sdh terlanjur membuat kami ketakutan,shg tdk ada bedanya saat tayangan itu dicekal. tp pelajaran juga buat infotemant lain, boleh saja meliput ttg bencana merapi,tp tolonglah yg kalian liput itu para relawan yg berbesar hati, iklas menolong tanpa perduli kondisi, jg para donatur..itu yg harusnya kalian sorot! bukan malah membebani warga yoggya yg sdh menderita ini dg pemberitaan yg tambah membuat kami terluka..
Namun apapun itu,merapi memang mengagumkan dg pesona lekuk tubuh dan amarahnya pun tak membuatku jera dan tetap bergeming di kota ini..aku tetap cinta yogya dengan sejuta keramahan dan kenyamanannya.