Benar bahwasanya kita hidup bukan dari perkataan orang lain. Tapi bisakah kamu melihat punggungmu sendiri? Bisakah kamu berdandan dengan sempurna tanpa berkaca? Tidak kan? Nah kita juga butuh orang lain untuk mengintropeksi diri kita sendiri. Maksudnya? Kita harus menerima begitu saja penilaian orang? Tidak juga.. Tapi perkataan orang, teguran, saran bahkan kritikan dapat menjadi masukan yang membangun diri kita.. Tidak ada yang ber hak menilai orang lain jika dirinya sendiri belum sempurna, tapi jangan juga antipati dengan pendapat orang.. Jangan juga terlalu baper dengan penilaian orang.
Jadi harus bagaimana dong kok serba salah ya? Tiap kita punya batas toleransi dan prioritas dalam hidup..
Analoginya sederhana.. Setiap kita kalau makan pasti punya porsinya sendiri”.. pasti kita tau takarannya bagi diri kita yg cukup tidak terlalu kenyang ..atau saat memilih pakaian, kita tau pakaian yang mana yg pas sehingga membuat kita nyaman bergerak bukan pakaian yang disukai orang lain atau trend mode supaya kita terlihat wahh amazing...apa jadinya kl seperti itu tapi kita tidak merasa nyaman dengan tubuh kita terlebih isi dompet dan yang terpenting kita tidak lagi menjadi diri kita apa adanya…
demikian halnya menerima pendapat orang ambil yg positif dan pas di diri kita dan jangan baper dg sisanya
Jik hanya satu orang yang menilai buruk diri kita berarti ada masalah dengan orang itu sendiri, tapi jika sudah banyak orang merasa kurang nyaman dengan apa yang kita ucapkan, lakukan, berarti ada yang keliru pada diri kita.
Jangan pernah melupakan norma” dalam masyarakat.. Rambu” lalu lintas dibuat agar kita semua mengikuti aturan supaya semua adil dan seimbang. Demikian dengan adat ketimuran yang masih menjunjung tinggi nilai” etika , sopan santun, dan terlebih moral.